Selainmajas, buku ini juga membahas tentang peribahasa dan ungkapan yang juga disertai contoh lengkap masing-masing. Buku ini cocok dibaca oleh siapa saya yang tertarik dalam memahami khasanah budaya, bahasa, dan kesusastraan Indonesia karena dapat menjadi referensi dalam mencari arti peribahasa, majas, maupun ungkapan dalam bahasa Indonesia.
Peribahasaadalah ungkapan atau kalimat ringkas padat, berisi perbandingan, perumpamaan, nasihat, prinsip hidup atau aturan tingkah laku. Dikutip dari Kumpulan Majas, Pantun dan Peribahasa plus Kesusasteraan (2014) karya Ernawati Waridah, peribahasa adalah kalimat atau kelompok kata yang tetap susunannya dan mengandung satu maksud tertentu.
Majasyang menggunakan ciri kata-kata dengan kedua objek bertentangan. Contoh majas antitesis, paradoks, okupsi, kontradiksi, anakronisme, dan internimis. 3. Majas Sindiran. Majas yang ditujukan untuk menyindir. Contoh Ironi, Satire, Sinisme, dan Sarkasme. 4. Majas Penegasan. Majas untuk menyatakan objek dengan tegas.
3) Saat di jalan macet mereka asyik dengan Twitter. (4) Saat beraktivitas tidak lupa mengunggah foto ke Facebook, (5) Kini, menunggu sekalipun, tidak lagi menyedihkan bahkan lebih menyenangkan karena bisa mengunduh lagu atau bermain game online. Kalimat yang mengandung majas antitesis ditandai dengan nomor. A. (1) B. (2) C. (3) D. (4) E. (5 MenurutPedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia atau PUEBI, majas pertentangan bisa dikategorikan menjadi banyak hal. Beberapa kategorinya adalah majas hiperbola, majas antitesis, majas paradoks, majas litotes, dan majas anakronisme. Dari beberapa majas pertentangan, salah satu majas yang paling populer adalah majas hiperbola. A Ciri-ciri Cerpen. Dikutip dari modul Bahasa Indonesia oleh Sumiati, M,Pd., menuliskan ciri-ciri cerpen adalah sebagai berikut: - Jumlah katanya tidak lebih dari 10.000 kata. - Bersifat fiksi (ceritanya hanya rekayasa) - Berfokus pada satu konflik saja atau kesan tunggal. .