GUBAHAN Beta bertanam bunga cempaka Di tengah halaman tanah pusaka, Supaya selamanya, segenap ketika, Harum berbau, semerbak belaka. Beta berahi bersuka raya Sekitarnya bunga puspa mulia Dipetik handaiku, muda usia Dijadikan karangan, nan permai kaya. Semenjak kuntuman, kecil semula Beta berniat membuat pahala Menjadikan perhiasan, atas kepala. O, cempaka, wangi baunya Mari kupetik seberapa adanya Biar kugubah, waktu lagi muda. Mohammad Yamin – dari Jong SumatraDalamkamus besar bahasa Indonesia sajak diartikan sebagai gubahan sastra yang berbentuk puisi dan sangat mementingkan keselarasan bunyi. 12 idea pantun penutup majlis tanam sirih dalam taman gali lubang tepi perigi terima kasih hadirin budiman lain masa bersua lagi. Sajak adalah salah satu bentuk karya sastra yang tidak terikat dengan aturan. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Sastra sudah berapa hari terasa lukaLuka dari mereka para penyair dengan puisi mengiris hatiKisah yang di ukir menghujani tanah puisi dan sajakSederet penyair menulis tentang air mata yang tak bertuanKarena air mata turun tanpa ada undanganNampak mendung sastraSastra sedang berlayar di air mata dukaDuka tentang sajak pesta patah hatiHati yang diharapakanNamun hati telah pergiMeninggalkan tanpa jejakSastra teriris sembiluBersama kepedihan hati yang ditinggalkan sebuah rasaKarena rasa sudah menjadi luka di aksara dan kataMendung sastraNampak di bahasa puisi dan sajakMereka para penyair yang terlukaTerluka akan rasa sebuah jiwaLelaku yang tak sesuai dengan harapan semesta hatiMaka segala sajak dan puisi menjadi luka laraLuka lara aksara dan kataMenembus di segala sajak dan puisiHingga membuat hitam mendung sastraKarena mendung sastra sedang lukaHingga menjalar di setiap detak kata dan aksaraMengiris di segala rasa jiwa para penyair Mendung sastraSuara para penyair puisi dan sajakSuara tentang luka yang mengiris di hati dan jiwaHingga membuat air mata aksara dan kataKarena mendung sastraSebuah rasa kesedihan dan dukaTersimpan di bait puisi dan sajakHingga menghujani aksara dan kataMenghujani air mata yang tak berkesudahanMenuju alam sajak dan puisiPenuh dengan bait luka dan lara Lihat Puisi Selengkapnya
Jenis-Jenis Sajak dan Contohnya – Setelah pembahasan sebelumnya tentang jenis jenis puisi, kali ini penulis akan memberikan pemaparan tentang sajak. Apa itu sajak? Apa saja jenis jenis sajak? Dan beragam contoh sajak akan dibahas di sini. Selamat belajar ya!! Pengertian Sajak Sajak adalah salah satu bentuk karya sastra yang tidak terikat dengan aturan. Sajak sendiri termasuk ke dalam puisi Melayu. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, sajak diartikan sebagai gubahan sastra yang berbentuk puisi dan sangat mementingkan keselarasan bunyi. Sajak juga dikenal sebagai suatu persamaan bunyi. Persamaan ini dapat pada awal kalimat atau akhir kalimat. Ciri-Ciri Sajak Terdapat beberapa ciri-ciri suatu sajak, yaitu Memiliki bentuk tertentu berurutan dalam baris yang sejajar, berpola, atau bebas Ungkapan kata dan bahasanya dipengaruhi oleh unsur lagu, irama, keharmonisan bunyi Barisnya disusun dalam pola atau ikatan tertentu khusus untuk puisi tradisional dan tanpa pola ikatan tertentu Jenis-Jenis Sajak Sajak dibedakan menjadi beberapa jenis dalam kelompoknya masing-masing, antara lain menurut posisi, menurut kesesuaian bunyi suku kata, dan kesesuaian bunyi akhir setiap kata. 1-2 Sajak Menurut Posisi Pembagian sajak menurut posisi didasarkan pada letak keselarasan bunyi, yaitu sajak awal dan sajak akhir. 1. Sajak Awal Disebut sajak awal karena keselarasan bunyi terletak diawal kata. Contoh Bukan ku… Bukan ketidakpercayaanku padamu Tapi ketakutanku Bukan kematian risaukanku Tapi perpisahan takutkaku Bukan membagi cinta dariku Tapi merenggut cinta dariku Hidup Selama nafas masih menderu Dan jantung masih berdegup Selama darah masih mengalir Dan iman masih tertanam Selama roh masih menyatu Dan KAU masih mengasihiku 2. Sajak Akhir Disebut sajak akhir karena keselarasan bunyi terletak di akhir kata. Contoh Sujud Sajadah melapisi kulitku Dingin tak merasuk dalam tulangku Dalam kerendahanku Memohon kepadaMu Tuhanku Ampunilah segala dosaku Sirnakan segala khilafku Tuntun selalu aku Agar tercapai inginku Siratal mustaqim jalanku RidhoMu tujuanku Teringat lalai Termenung ku ditepi pantai Menanti ombak dari tengah laut Teringat semua lupa dan lalai Dosa dan khilaf kian berpaut 3-8 Sajak Menurut Kesesuaian Bunyi Suku Kata Berdasarkan kesesuaian bunyi suku kata, sajak dibedakan menjadi sajak penuh, sajak paruh, sajak aliterasi, sajak asonansi, sajak rangkai, dan sajak rangka. 3. Sajak Penuh atau Sajak Sempurna Sajak jenis ini ditandai dengan kesesuaian bunyi pada suku kata terakhir secara penuh. Contoh Terancam sudah iman yang goyang Hamba yang tak rajin sembahyang Sungguh malang sungguh sayang Kini umur sudah melayang 4. Sajak Paruh Sajak paruh atau disebut sebagai sajak tidak sempurna memiliki kesesuaian bunyi pada suku kata terakhir tetapi tidak penuh atau secara keseluruhan. Contoh Menuntut ilmu hendaklah semangat Jangan malas haruslah giat Ilmu akan membuat kita selamat Di dunia ataupun akhirat Ilmu buat kita makin dewasa Ilmu pula yang hilangkan lara Bukankah Ilmu faktor kita bahagia? Dari muda hingga menua 5. Sajak Aliterasi Kesesuaian bunyi pada sajak aliterasi terletak pada huruf konsonan dalam setiap kata kata dalam puisi. Kesesuaian bunyi pada sajak ini terletak pada seluruh kata. Contoh Baik budi ibu bapak Nafkah keluarga kena cukup Hawa haram mustilah musnah Hawa halal mustilah hadir Kerja pakai kalimatullah Berkah buat beragam barang 6. Sajak Asonansi Hampir sama dengan sajak aliterasi yang memiliki kesesuaian pada seluruh katanya, kesesuaian bunyi pada sajak asonansi terletak pada huruf vokalnya. Contoh Kakimu tertatih tatih Mengayuh sepeda terengah engah Cinta tiada karena rupiah Cintamu bagi negeri Rontokkan mosi kebodohan 7. Sajak Rangkai Kesesuaian bunyi pada sajak rangkai terletak pada huruf vokal, akan tetapi hanya pada beberapa suku kata. Contoh Kesabaran butuh kesadaran Karena kesadaran timbul kesabaran Raih kekayaan untuk kejayaan Karena kejayaan menjaga kekayaan 8. Sajak Rangka Sajak rangka memuat kesesuaian bunyi pada huruf vokal dalam beberapa kata. Contoh Lihat simpang jalan samping kota Tindak tanduk ibu tua renta Tak lelah pontang panting Tak berhenti mondar mandir Gunakan kesempatan sebelum kesempitan 9-13 Sajak Menurut Kesesuaian Bunyi Akhir Setiap Kata Berdasarkan kesesuaian bunyi di akhir setiap kata, sajak dibedakan menjadi sajak rata, sajak silang, sajak kembar, sajak peluk, dan sajak patah. 9. Sajak Rata Sajak rata atau sajak sama adalah sajak yang memiliki kesesuaian bunyi akhir a-a-a-a. Contoh Malam itu Terdengar lagi tangisan sendu Siapakah beliau Untaian kata memecah kalbu Derap langkah tanpa tersipu Jantung ini terus menderu Oh Ibu.. Sujudmu Doamu Kenapa selalu untukku Anakmu. 10. Sajak Silang Sajak silang atau sajak sengkelang adalah sajak yang memiliki kesesuaian bunyi akhir a-b-a-b. Contoh Kenapa engkau datang wahai maut Belahan jiwaku kau bawa pergi Kenapa dia yang kau renggut Membawa nestapa dalam diri Apa guna kini kuhidup Hanya sepi dan sunyi Untuk siapa aku hidup Masa depanku telah pergi 11. Sajak Kembar Sajak kembar atau sajak pasangan adalah sajak yang memiliki kesesuaian bunyi akhir a-a-b-b. Contoh Marahmu untuk pendidikan Tegasmu untuk kekuatan Absolutmu untuk masa depan Meski kasihmu hanya selalu tersirat Lelah tiada kau tampakkan Sakit tak pernah kau tunjukkan Sungguh besar pengorbanan Terima kasih untukmu ayah 12. Sajak Peluk Sajak peluk atau sajak paut adalah sajak yang memiliki kesesuaian bunyi akhir a-b-b-a. Contoh Ya Tuhan kami Kami telah terpuruk dalam lautan dosa Detik menit jam kami terendam dalam dosa Pantaskah kami raih surgawi? Bisakah kami tetap berdiri Tanpa kasih dan sayangMu Tapi justru kami mengecewakanMu Ya Tuhan ampunilah kami 13. Sajak Patah Sajak patah atau sajak putus adalah sajak yang memiliki kesesuaian bunyi akhir a-a-a-b, a-b-a-a, atau a-a-b-a. Contoh Tengoklah raga ibumu Kecil tapi penuh kekuatan Lemah tapi penuh keberanian Pantang menyerah untuk masa depan 14. Sajak Bebas Selain jenis jenis sajak yang telah disebutkan di atas, dikenal juga sajak bebas. Sajak bebas merupakan sajak yang tidak mempunyai bentuk ataupun bunyi yang sama. Tidak ada aturan sama sekali dalam jenis sajak ini. Contoh Teruntuk buah hatiku Memang sukar hidup ini Banyak cela banyak maki Banyak lubang sana sini Namun tegaplah berdiri Jangan goyang jangan ragu Tapaklah jalan agama Pasti benar sampai mautmu Jangan goyang jangan takut Ibu selalu bersamamu Bersama Tuhan di hatimu Artikel bahasa lainnya penggunaan tanda pisah penggunaan tanda garis miring majas paradoks pengertian majas sinisme majas antitesis jenis jenis akronim cara penulisan daftar pustaka kalimat tunggal jenis jenis kalimat majemuk kalimat nomina dan kalimat verba kalimat tidak langsung ciri ciri kalimat utama dan kalimat penjelas jenis jenis kata penghubung intrakalimat jenis jenis drama penggunaan imbuhan -man -wan dan -wati Demikian artikel mengenai Jenis-Jenis Sajak dan Contohnya. Semoga pemaparan mengenai jenis jenis sajak ini mudah dipahami dan bermanfaat untuk sumber belajar bahasa Indonesia. Terima kasih.
.